1. Infeksi
Dapat terjadi setiap saat dan harus segera diobati
dengan antibiotika yang dianjurkan oleh dokter. Adanya infeksi pada kandungan
dapat mengancam kehamilan Anda. Keluhan nyeri pada sat buang air kecil atau
demam selama masa kehamilan harus segera diperiksa ke dokter.
2. Kanker
Pada awal kehamilan, Pap smear dapat dilakukan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya kanker. Bila hasilnya positif maka perlu
dilakukan upaya untuk menekan pertumbuhan sel kanker karena hal tersebut dapat
mengganggu proses normal kehamilan.
Pemeriksaan pap smear hanya berfungsi sebagai
pendeteksi adanya sel-sel pre kanker. Pengobatannya mengunakan bantuan laser
tetapi pada kebanyakan kasus, hal ini dapat ditunda sampai bayi lahir.
Pada masa kehamilan, ukuran payudara wanita akan
berubah dan dapat ditemukan adanya benjolan. Jika ditemukan adanya benjolan
yang tidak wajar, Anda harus segera memeriksanya ke dokter dan jika perlu
dilakukan biopsi jaringan.
3. Anemia atau kurang darah
Dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah yang
teratur. Gejalanya antara lain ; pusing, lemas dan nafas memendek. Gejala
dengan kondisi seperti ini harus segera diobati dengan mengkonsumsi suplemen
yang mengandung zat besi dan makanan kaya mineral.
4. Trombosis atau Penggumpalan darah di tungkai
Hal ini diakibatkan aliran darah menjadi lebih lambat
terutama pada kehamilan trimester ketiga (6-9 bulan), dimana terjadi penekanan
terhadap pembuluh darah yang penting. Trombosis terjadi pada sekitar 1 % kehamilan
dan dapat diobati dengan heparin, yangberfungsi menghancurkan bekuan darah
sehingga aliran darah dapat kembali lancar meskipun pembuluh darah tetap sempit
karena tertekan rahim yang semakin membesar. Bila trombosit terjadi pada
pembuluh darah balik yang terletak di bagian dalam tubuh, maka diperlukan
perawatan dirumah sakit dan istirahat yang cukup.
5. Pre eklampsia
Pre eklampsia disebut juga dengan istilah keracunan
dalam kehamilan. Beberapa ahli menyebutnya sebagai tekanan darah tinggi yang dicetuskan
oleh kehamilan. Kondisi ini menimbulkan resiko bagi Anda dan janin Anda.
Gejala-gejala ;
Gejala-gejala yang paling sering adalah meningkatnya
tekanan darah, yaitu tekanan darah sitolik > 140 mmHg dan diastolic >90
mmHg. Selain itu ada gejala yang menyertai ;
-
pembengkakan, terutama pada
wajah dan tungkai
-
peningkatan protein di air
seni melebihi normal
-
pusing
-
rasa mual di akhir
kehamilan
-
perut sebelah kanan terasa
nyeri
-
sakit kepala dibagian
depaan
-
gangguan penglhatan
-
kuping berdenging.
Jika Anda menunjukkan salah satu atau lebih dari
tanda gejala di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter sebelum
gejala semakin memburuk dimana seluruh organ tubuh (hati, pancreas, pembuluh
darah, ginjal, paru, jantung, tiroid, anak ginjal) akan terkena dampaknya.
Sehingga tak mengherankan jika pre eklampsia merupakan penyumbang angka
kematian pada ibu hamil.
Penderita Preeklampsia secara umum banyak terjadi
pada;
-
wanita yang baru pertama
kali hamil
-
wanita hamil di atas 35
atau di bawah usia 17 tahun.
-
Sudah mengidap penyakit
ginjal hipertiroid, diabetes, dan hipertensi sebelum kehamilan.
-
Wanita dengan kehamilan
kembar, semakin banyak kembarnya maka semakin tinggi resikonya.
6. Abruspsio
plasenta atau terlepasnya (ari-ari) plasenta dari dinding rahim
Komplikasi ini terjadi 1
dari 80 kehamilan. Penyebabnya antara lain karena ibu hamil terjatuh, mengidap
tekanan darah tinggi dan kekurangan makan. Karena itu dalam kasus ini
persalinan harus segera dilakukan untuk mencegah efek yang merugikan pada bayi.
7. Plasenta
previa
Yaitu plasentayang
letaknya menutupi jalan lahir. Gejalanya dapat diketahui dari adanya pendarahan
tidak teratur selama kehamilan. Sebagai terapinya, diperlukan istirahat sampai
usia kehamilan 36 minggu. Persalinan biasanya dilakukan dengan bedah sesar.
8. Ketuban pecah
dini
Gejalanyaditandai dengan pengeluaran cairan dalam jumlah banyak
dari vagina. Jika hal ini terjadi segera hubungi dokter. Pengobatan biasanya
berupa istirahat baring dirumah sakit untuk mencegah infeksi, sampai bayi cukup
usianya untuk dilahirkan.
No comments:
Post a Comment