Tulisan ini saya dedikasikan kepada orang yang paling berhak
mendapatkan perlakuan baik. Seorang Mahluk yang akan menentukan masa dan
menciptakan sejarah, engkaulah para Bunda. Darimulah akan tercipta masa depan
baik atau buruknya.
Dari Abu Hurairah t. berkata: seseorang datang kepada
Rasulullah e. dan bertanya: “wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? Beliau menjawab: Para bundamu.
“tanyanya lagi: “kemudian siapa? Beliau menjawab: "Para bundamu".
"tanyanya lagi: ‘kemudian siapa? “Beliau menjawab: "Para bundamu”
kemudian tanyanya lagi: “kemudian siapa? Beliau mejawab: Bapakmu.” (Muttafaq
alaih)
Wahai bunda, bagaimanakah saya harus mengungkapkan perasaan
yang terpendam dalam hati ini? Tak ada ungkapan yang lebih benar, yang saya
dapatkan, kecuali firman Allah I:
“Katakanlah:
"wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua, sebagimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al- Isra’:24).“
Wahai bunda, jadilah – semoga Allah memberi petunjuk –
seorang mu’minah, yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Jadilah
seorang yang rela menjadikan Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagaiagamanya,
dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulnya.
Selalulah merasa diawasi Allah setiap saat, baik bunda dalam
keadaan sembunyi maupun terang-terangan.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bagi
Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.”
(QS. Ali Imran:5).
Wahai para bunda, sinarilah seluruh kehidupan para bunda
dengan sinar Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW karena di dalam keduanya
terdapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan hindarilah wahai para bunda,
dari perbuatan yang mengikuti hawa nafsu.
Hendaklah akhlak para bunda adalah Alqur’an.
Dari Aisyah t berkata: “Akhlak Nabi adalah alqur’an”.
Wahai para bunda, jadilah suri tauladan yang baik untuk
anak-anak para bunda, dan berhati-hatilah jangan sampai mereka melihat para
bunda melakukan perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah I. dan Rasul-Nya
e karena anak-anak biasanya banyak terpengaruh oleh para bundanya.
Wahai para bunda, jadilah para bunda sebagai isteri shalehah
merupakan nikmat bagi sang suami, agar anak-anak para bunda dapat terdidik
dengan pertolongan Allah dalam suatu rumah yang penuh kebahagiaan suami-isteri.
Wahai Bunda, saya wasiatkan – semoga Allah menjaga para
bunda dari segala kejahatan dan kejelekan- agar para bunda memperhatikan
tunas-tunas mekar dari anak-anak para bunda dengan pendidikan Islam, karena
mereka merupakan amanat dan tanggung jawab yang besar bagi para bunda, maka peliharalah
mereka dan berilah hak pembinaan mereka.
Wahai bunda, hendaklah rumah para bunda merupakan contoh
yang benar bagi rumah keluarga muslim, tidak terlihat di dalamya suatu yang diharamkan
dan tidak pula terdengar suatu kemungkaran, sehingga anak-anak- dapat tumbuh
dengan penuh keimanan, mempunyai akhlak yang baik, dan jauh dari setiap tingkah
laku yang tidak baik.
Wahai para bunda, jadilah para bunda –semoga Allah memberi
taufiq kepada para bunda untuk setiap kebaikan- sebagai isteri yang dapat
bekerja sama dengan suami para bunda dalam memahami problematika dan kesulitan
yang dihadapi anak-anak, dan bersama-sama mencarikan upaya penyelesaiannya
dengan cara yang benar. Hendaknya para bunda bersama bapak mempunyai peranan
yang besar dalam memilihkan temanteman yang baik untuk mereka, dan menjauhkan
mereka dari temanteman yang tidak baik. Perhatikan penjagaan mereka, agar terjauhkan
dari sarana yang merusak akhlak mereka, kerena kita sekarang berada pada zaman
yang penuh dengan penganjur kerusakan, baik dari golongan manusia maupun dari
golongan jin. Perhatikan sungguh-sungguh pernikahan putera-puteri para bunda
bapak di suia mereka sedini mungkin dan bantulah mereka, karena perkawinan itu
akan lebih menjaga mata dan keselamatan seksual mereka, dimana Rasulullah.
Dan dengan itu, para bunda menjadi suri tauladan yang baik
bagi putera – puteri para bunda.
Wahai para bunda, jadilah suri tauladan yang baik bagi
putera-puteri para bunda dalam keteguhan memakai pakaianyang sopan hijab syar’i
yang sempurna. Wahai para bunda, hendaknya rasa malu merupakan akhlak yang para
bunda miliki, karena demi Allah malu itu termasuk bagian dari iman.
No comments:
Post a Comment